HDL (Hight Density Lipoprotein) dikenal sebagai lemak baik. HDL berfungsi membawa kolesterol
bebas dari jaringan perifer menuju hati. Kolesterol ini diubah menjadi kolesterol
ester yang sebagian dipindahkan ke VLDL melalui bantuan enzim CETP dan
dikembalikan lagi ke hati oleh IDL dan LDL. Hati akan memanfaatkan kembali kolesterol
ini untuk diubah menjadi garam empedu atau langsung mengsekresikan ke dalam
empedu (14).
Hasil pengujian kadar HDL darah hewan coba
untuk kelompok Diet Normal (Xo) menunjukan rata-rata kadar HDL 32,7 ± 3,86
mg/dl. Selanjutnya pada kelompok diet tinggi karbohidrat (X1) menunjukan
rata-rata kadar HDL 38,4 ± 2,76 mg/dl dan 34,2± 7,13 mg/dl untuk kelompok diet
tinggi lemak (X2).
Pada penelitian ini, hasil pemeriksaan
menunjukan rata-rata kadar HDL paling kecil (penurunan HDL paling besar) ada
pada kelompok diet normal/ kontrol, diikuti dengan kelompok diet tinggi lemak.
Sedangkan kelompok diet tinggi karbohidrat rata-rata kadar HDLnya masih cukup tinggi.
Hal yang
mungkin terjadi adalah, penurunan HDL paling banyak pada kelompok normal dan
kelompok diet tinggi lemak disebabkan lebih tingginya asupan makanan dari kedua
kelompok tersebut bila dibandingkan dengan kelompok diet tinggi karbohidrat,
sehingga peranan banyak sedikitnya kalori yang masuk lebih cepat memberikan makna
terhadap penurunan HDL. Sedangkan pada kelompok diet tinggi karbohidrat,
penurunan HDL lebih lama prosesnya. Selain itu, peningkatan kadar trigliserida
yang lebih tinggi pada kelompok diet tinggi lemak menyebabkan penurunan HDL
yang lebih banyak pada kelompok ini bila dibandingkan dengan kelompok diet
tinggi karbohidrat. Walaupun begitu, setelah dilakukan uji lanjut menggunakan Uji Post Hoc Tukey, hasil yang didapat adalah tidak ada perbedaaan
yang signifikan dari ketiga kelompok diet tersebut (P>0.05).
Menurut Pastore
R (2003), berdasarkan penelitian yang dilakukannya menyebutkan bahwa diet
tinggi karbohidrat dan diet asam lemak jenuh akan menyebabkan penurunan pada
HDL kolesterol (16). Lebih spesifik dikatakan, bahwa Diet tinggi karbohidrat
dan diet asam lemak jenuh ganda akan menyebabkan penurunan pada Apolipoprotein
A-1 yang merupakan penyusun utama HDL. Sedangkan
pemberian diet tinggi asam lemak tidak jenuh tunggal akan meningkatkan Apolipoprotein A-1.
Bisa dikatakan bahwa baik pemberian diet
tinggi lemak terutama lemak jenuh maupun diet tinggi karbohidrat sama-sama
beresiko menurunkan kadar HDL kolesterol (17). Berdasarkan penelitian ini diet
tinggi karbohidrat tidak terbukti secara statistik dapat menurunkan kadar HDL
lebih banyak dibandingkan dengan diet tinggi lemak. Akan tetapi hal yang harus
diperhatikan menurut Stephen, 2003 adalah bahwa rasio antara Trigliserida dan HDL merupakan parameter yang lebih baik untuk mengetahui
kemungkinan serangan penyakit jantung daripada perbandingan antara LDL dengan
HDL (5).
untuk mendapatkan naskah aslinya seilahkan download disini !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar