CSE

Loading

Cari Blog Ini

Kamis, 02 Januari 2014

PENGARUH PEMBERIAN DIET TINGGI KARBOHIDRAT DIBANDINGKAN DIET TINGGI LEMAK TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA DAN HDL DARAH PADA Rattus novergicus galur wistar

HDL (Hight Density Lipoprotein) dikenal sebagai lemak baik. HDL berfungsi membawa kolesterol bebas dari jaringan perifer menuju hati. Kolesterol ini diubah menjadi kolesterol ester yang sebagian dipindahkan ke VLDL melalui bantuan enzim CETP dan dikembalikan lagi ke hati oleh IDL dan LDL. Hati akan memanfaatkan kembali kolesterol ini untuk diubah menjadi garam empedu atau langsung mengsekresikan ke dalam empedu (14).
Hasil pengujian kadar HDL darah hewan coba untuk kelompok Diet Normal (Xo) menunjukan rata-rata kadar HDL 32,7 ± 3,86 mg/dl. Selanjutnya pada kelompok diet tinggi karbohidrat (X1) menunjukan rata-rata kadar HDL 38,4 ± 2,76 mg/dl dan 34,2± 7,13 mg/dl untuk kelompok diet tinggi lemak (X2).
Pada penelitian ini, hasil pemeriksaan menunjukan rata-rata kadar HDL paling kecil (penurunan HDL paling besar) ada pada kelompok diet normal/ kontrol, diikuti dengan kelompok diet tinggi lemak. Sedangkan kelompok diet tinggi karbohidrat rata-rata kadar HDLnya masih cukup tinggi.

            Hal yang mungkin terjadi adalah, penurunan HDL paling banyak pada kelompok normal dan kelompok diet tinggi lemak disebabkan lebih tingginya asupan makanan dari kedua kelompok tersebut bila dibandingkan dengan kelompok diet tinggi karbohidrat, sehingga peranan banyak sedikitnya kalori yang masuk lebih cepat memberikan makna terhadap penurunan HDL. Sedangkan pada kelompok diet tinggi karbohidrat, penurunan HDL lebih lama prosesnya. Selain itu, peningkatan kadar trigliserida yang lebih tinggi pada kelompok diet tinggi lemak menyebabkan penurunan HDL yang lebih banyak pada kelompok ini bila dibandingkan dengan kelompok diet tinggi karbohidrat. Walaupun begitu, setelah dilakukan uji lanjut menggunakan Uji Post Hoc Tukey, hasil yang didapat adalah tidak ada perbedaaan yang signifikan dari ketiga kelompok diet tersebut (P>0.05).
            Menurut Pastore R (2003), berdasarkan penelitian yang dilakukannya menyebutkan bahwa diet tinggi karbohidrat dan diet asam lemak jenuh akan menyebabkan penurunan pada HDL kolesterol (16). Lebih spesifik dikatakan, bahwa Diet tinggi karbohidrat dan diet asam lemak jenuh ganda akan menyebabkan penurunan pada Apolipoprotein A-1 yang merupakan penyusun utama HDL. Sedangkan pemberian diet tinggi asam lemak tidak jenuh tunggal akan meningkatkan Apolipoprotein A-1.
Bisa dikatakan bahwa baik pemberian diet tinggi lemak terutama lemak jenuh maupun diet tinggi karbohidrat sama-sama beresiko menurunkan kadar HDL kolesterol (17). Berdasarkan penelitian ini diet tinggi karbohidrat tidak terbukti secara statistik dapat menurunkan kadar HDL lebih banyak dibandingkan dengan diet tinggi lemak. Akan tetapi hal yang harus diperhatikan menurut Stephen, 2003 adalah bahwa rasio antara Trigliserida dan HDL merupakan parameter yang lebih baik untuk mengetahui kemungkinan serangan penyakit jantung daripada perbandingan antara LDL dengan HDL (5).
untuk mendapatkan naskah aslinya seilahkan download disini !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar